Kabar Pendidikan- Identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di kepulauan seribu terus dilakukan. Pada hari ini tim DVI polri berhasil menemukan atau mengidentifikasi sebanyak enam korban.
Dengan penambahan enam korban itu, maka total korban yang terlah teridentifikasi menjadi 40 orang korban.
Tim Disaster Victim Identifikasi DVI kembali berhasil mengidentifikasi enam korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Selasa (19/1/2021).
"Jam 17.00 tim DVI telah melakukan identifikasi terhadap 310 kantong jenazah dan 250 kantong properti. Sampai jam 17.00 WIB ini, korban yang berhasil diidentifikasi bertambah enam. Sehingga secara keseluruhan berjumlah 40," kata Rusdi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa.
Rusdi menjelaskan korban pertama yang terindentifikasi pertama adalah atas nama kosilum (37). Kemudia yang kedua adalah atas nama Grisden Bloria Natalies (28)
Sementara korban selanjutnya yang berhasil diidentifikasi adalah atas nama Faisal Rahman (30) dan andi syifa kamila (26). Lalu ada juga bernama Sinta (23) dan mulyadi (39)
“seluruh korban berhasil direkonsiliasi dengan sampel DNA,” tambahnya
Rusdy juga menerangkan bahwa total kantong jenasah yang berhasil diterima adalah sebanyak 310 kantong. Diantaranya adalah kantong property sebanyak 250, dan kantong lainnya.
Sampai detik ini, tim DVI yang bertugas disana sedang berlangsung mencari korban sisahnya yang belum menemukan sampai saat ini.
Untuk korban lainnya yang sebelumnya berhasil terindefikiasi diantara bernama Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satria Satrianto, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, dan Agus Minarni. Korban bernama Ricko, Ikhsan Adhan, Supianto, Pipit Piyono, Mia Tresetyani, dan Yohanes Suherdi juga telah teridentifikasi.
Selain itu, korban atas nama Rosi Wahyuni, Rizki Wahyudi, Nelly, Beben Sopian, Makrufatul Yeti Srianingsih, Arifin Ilyas, dan Arneta Fauziah juga berhasil diidentifikasi. Dan juga, korban bernama Fao Nuntius Zai, Yunni Dwi Saputri, Iu Iskandar, dan Oke Dhurrotu juga berhasil dikenali.
Dari sekian korban yang Namanya sudah diumumkan bersifat public. Namun diantaranya ada salah satu korban yang Namanya tidak disebutkan diatas, atau sengaja tidak umumkan. Hal itu permintaan dari pihak keluarganya, agar sih korban tersebut tidak umumkan secara public.
Penulis: MSG